Sunday 2 February 2014

Human Error

Assalamu'alaikum
"Lagi ngapain, Ni?"
Jaelani diem aja. Kusut banget muka loe?"
"Dari dulu kaleee!"
Aku tersenyum kecut. Kalo diliat dari nada-nadanya kayaknya ada masalah lagi. "Memang hidup ini penuh masalah ya? Orang lahir aja udah bikin masalah!", kataku sambil menatap lurus ke depan. "Halah! Proses sebelum lahir aja udah masalah banget koq!", timpalnya. "Jadi, darimana masalahnya dimulai?", tanyaku sembari menatapnya.
"Dari sini", katanya sambil menunjuk kepala. "Pemikiranlah yang membuat segala sesuatu itu jadi masalah"
"Maksud loe?"
"Masalah itukan muncul awalnya karena anggapan. Coba istilah masalah itu dalam KBBI artinya apa?"
Aku buka hp ku dan mencarinya. "Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan atau dipecahkan"
"Nah kan? Dari situ aja udah keliatan"
"Hm?"
"Apa saja yang dianggap manusia belum selesai atau masih perlu dicari jalan keluarnya itulah yang kemudian mereka sebut masalah. Ya kan?"
"Iya. La terus hubungannya dengan awal mula masalah dimulai?"
"Hadeh! Emang suka bikin masalah loe!", katanya. Sejurus kemudian kami tertawa.
"Trus apa yang sedang loe pikirin?", kataku kemudian.
"Perbedaan"
"Ada apa dengan perbedaan? Bukankah itu adalah rahmat seperti yang dikatakan Nabi?"
"Justru itu yang sedang gue pikirin. Melihat dari segala kejadian yang ada di dunia ini. Gue jadi ragu"
"Wah! Hati-hati loe! Masak sabda Nabi loe raguin"
"Kalo gitu jelasin sama gue apa arti sabda Nabi itu!"
"OK! Tapi ini menurut pendapat gue lho!"
"OK! Tapi harus masuk akal!"
"Apa yang kamu raguin?"
"Ya semuanya. Liat aja deh! Rasisme, aphartheid, diskriminasi, kesenjangan sosial. It's all about perbedaan! Gak ada yang lain!"
"Trus?"
"Trus ya liat aja! Dimana-mana manusia mengagungkan diri sendiri. Padahal setiap orang punya keistimewaan sendiri-sendiri! Manusia selalu punya caranya sendiri-sendiri untuk menyelesaikan masalah! Tapi kenapa?! Kenapa selalu saja dicela?! Kenapa harus saling merendahkan cara orang lain?!"
"Tapi kan terkadang memang ada yang lebih tahu?"
"It's OK kalo loe memang lebih tau daripada gue. Tapi loe gak harus merendahkan cara hidup gue, cara pandang gue dan apapun yang gue lakuin! Karena inilah gue! Inilah gue dengan cara gue! Inilah gue dengan kebodohan gue! Inilah gue dengan segala yang gue punya! Dan loe! Loe juga pasti gak akan suka jika seseorang menjudge segala apa yang loe suka, yang loe lakuin dan apa yang loe jalanin dengan cara loe sendiri! Loe dan gue akan selalu berjalan dengan cara yang berbeda. Ini bukan bagaimana cara agar orang lain bisa menjadi seperti loe! Bisa menjadi loe yang bisa mengerjakan semua dengan rapi, menjadi loe yang serba bersih, menjadi loe yang serba peduli!"
"Tapi memang itu baik kan? Untuk menjadi orang yang rapi, bersih dan lebih peduli pada orang lain"
"Hemph! Ini cara loe menyampaikan pengetahuan loe pada gue. Kenapa loe harus menghukum gue dulu baru loe kasih saran?! Kenapa loe harus ngerendahin gue dulu baru loe kasih tahu caranya?! Why?! Coz yu're better than me?! Huh?! F**k!"
"Yeah! Akhirnya semua bermuara satu hal kan?"
"Iya. Cara kita menunjukkan apa yang mungkin kita tahu dan orang lain gak tahu"
"Kita emang sering lupa satu hal"
"Gak ada yang lebih tinggi ataupun lebih rendah"
"Semua hanya tentang tahu dan belum"
"Tak ada istilah bodoh dan pintar"
"Hanya tentang sudah lebih dulu faham dan belum"
"Dan, karena kita lebih sering melihat orang sebagai seseorang yang harus mengikuti cara kita"
"Menjadi seperti kita setelah kita menyerang mereka dan menghina dengan segala kekurangan mereka yang benar-benar terlihat jelas bagi kita!"
"Dan itu kesalahan oknum! So jangan menghakimi sabda Nabi dengan human error". Dia diam dan mengangguk."Perbedaan adalah rahmat. Dengan perbedaan kita bisa saling menghargai. Bisa saling menerima kekurangan. Bisa lebih membuat banyak kreativitas"
"Harusnya! Ya kan?!"
"Yup! Tapi tanggapan manusia atas perbedaan itu memang beragam. Dan hanya orang-orang yang berilmu dan mengamalkannya yang bisa dengan bijaksana menerima perbedaan sebagai rahmat"
"Apakah ini sama dengan 'Bencilah sifatnya jangan orangnya'?"
"Kurang lebih"
"Bisa jelasin pendapatmu tentang itu?"
"Suatu saat kau yang harus menjelaskannya padaku. Hoaaaaam! Gue ngantuk. Nite, Bro!"
Wassalamu'alaikum