Wednesday 22 April 2015

Bisa nggak Tuhan bunuh diri?

Assalamualaikum, malem bro!
Dingin-dingin enaknya ngopi sambil dengerin lagu. Maklum, masih notebook baru. He he.
Pernah dengar kisah Nabi Idris yang ditanya iblis tentang seberapa besar kekuasan-Nya? Dalam kitab Ummul Barahain, disebutkan kisahnya. Meski hanya sekelumit, ternyata bisa menjadi jawaban yang relevan untuk pertanyaan teman-teman kita yang sekarang mulai merambah masalah yang paling sensitif, tauhid.
Nabi Idris, Nabi pertama yang membuat baju, ketika itu sedang menjahit bajunya. Dikisahkan bahwa setiap kali beliau memasukkan dan mengeluarkan jarum, beliau selalu mengucapkan Alhamdulillah dan Subhanallah. Lalu datanglah iblis dengan membawa kerak telur di tangannya.
“Hai, Idris! Apakah Tuhanmu mampu memasukkan dunia ke dalam kerak telur ini?”
“Bisa! Bahkan Allah bisa memasukkan dunia ke dalam jarum ini” seraya Nabi Idris menusukkan jarum ke salah satu mata iblis.
Diriwayatkan oleh Al-Ustadz Abu Ishaq, bahwasannya Asy-Syaikh Abul Hasan Al-Asy’ari mengambil jawaban Nabi Idris sebagai jawaban atas pelbagai pertanyaan tentang konsep kekuasaan Tuhan atau Qudrat-Irodat.
Saya biasa melihat postingan di grup-grup facebook, entah itu grup kepenulisan ataupun grup dagelan, selalu dan pasti ada salah satu anggota yang pertanyaannya kebanyakan sama. Kurang lebih yang seperti ini :
“Apakah Tuhan mampu menciptakan batu yang berat yang bahkan Tuhan pun tak bisa mengangkatnya?”
Atau
“ Apakah Tuhan mampu menciptakan Tuhan yang lainnya?”
Nah, kalau dari saya malah pengen bertanya seperti ini :
“Apakah Tuhan mampu bunuh diri?”
He he. Eits! Jangan emosi dulu ya? Sebenernya memang pertanyaan seperti itu muncul di saat yang nggak terduga. Asal ada gurunya, saya yakin kita boleh bertanya seperti itu. Kenapa? Karena sebenarnya kita perlu untuk bisa mengenal lebih jauh siapa Dia Yang Maha Kuasa. Bagaimana bisa kenal kalau nggak tahu persis sifatnya seperti apa? Okelah kalau sudah banyak yang bilang kalau Tuhan itu begini begitu. Tapi coba ditelaah lagi, seberapa paham kalian dengan konsep Ke-Maha Besar-an Tuhan? Seberapa terasa di benak dan pikiran kalian? Pasti hanya samar-samar. Saya yakin itu.
So, bagaimana cara menjawab orang-orang yang bertanya seperti itu? Apakah mau ditusuk pakai jarum juga? Tentunya tidak. Terlalu sadis. He he. Biarkan orang berpikir dengan caranya, karena kita semua memang tak sama.
Saya akan mencoba menjawabnya dengan logika saja.
Dasar pertama, Tuhan Maha Kuasa atas segalanya.
Dasar kedua, Tuhan tak mungkin tidak Maha Kuasa atas segala ciptaannya.
Ok, kita analisi kalimat di atas. Yang pertama :
“Apakah Tuhan mampu menciptakan batu yang berat yang bahkan Tuhan pun tak bisa mengangkatnya?”
Kita pecah jadi dua menjadi :
“Apakah Tuhan mampu menciptakan batu yang berat ... >>>> Tuhan Maha Kuasa, pasti mampu menciptakan batu seberat apapun itu. Masuk akal? Ok, lanjut.
“... yang bahkan Tuhan pun tak bisa mengangkatnya?” >>>> Tuhan yang tidak mampu/tidak Maha Kuasa bukanlah Tuhan. Setuju? Nah, sekarang coba kalian simpulkan sendiri. Yang jelas, dalam kitab yang sama dari yang saya sebutkan di atas, dijelaskan bahwa sifat Qudrat Allah/Ke-Maha Kuasa-an Tuhan tak berhubungan dengan sesuatu yang mustahil, sedangkan mustahil adalah sesuatu yang tidak masuk akal.
Wassalamualaikum.
Tulungagung, 22.54, 07 April 2015 

No comments:

Post a Comment