Monday 17 August 2015

Musik dan Kepuasan Hati


Tampak seorang anak muda naik ke atas panggung. Setelah basa basi dan perkenalan, si anak muda mulai bernyanyi. Bu Ida begitu fokus mendengarkan suara lembut si anak muda di televisi sampai tidak mendengar anaknya, Komar salam dan masuk kamar. Keluar dari kamarnya, Komar sudah berganti kaos oblong. Ia lalu duduk di samping ibunya yang masih konsen lihat salah satu acara pencarian bakat.
“Ah, suaranya fals begitu masih maksa ikut” celetuk Komar.
“Heh! Setidaknya dia nggak kayak kamu yang setiap malem nggenjreng di perempatan nyanyi nggak jelas!” sanggah ibunya.
“Biarin! Kan Komar puas, Mak. Di sininya itu enak” kata si Komar sambil menunjuk dadanya.
“Halah! Enaknya di kamu, tapi nggak enaknya satu RT kena” jawab Bu Ida ketus.
“Lah? Daripada mereka yang di tipi itu. Nyanyinya cuma buat uang, terkenal, kaya. Lebih mending saya kan, Mak. Meskipun bikin ribut sekampung tapi murni untuk kepuasan hati”
“Tahu apa anak kecil soal kepuasan hati?!” kata Bu Ida sambil mencubit gemas anaknya yang sebentar lagi menghadapi ujian.
Tulungagung, 22.54, 22 April 2015

No comments:

Post a Comment