Monday 17 August 2015

Berbagi Itu Komunikasi

Saya sedang melihat video klip dari Maroon 5 yang judulnya Sugar. Pasti banyak dari kawan-kawan yang tahu band ini dan video klipnya itu.
Saya melihat dari sini, bahwa sebenernya banyak cara dari kita untuk berbagi bahagia dengan orang lain. Banyak cara dari kita untuk bisa menghibur orang lain. Bahkan orang yang tak kita kenal sekali pun. Tapi apesnya karena kita adalah manusia yang memang diciptakan untuk lupa dan salah. Untuk tidak sempurna. Bukan berarti hal ini menjadi alsan bagi kita untuk membuat orang-orang yang kita temui, baik kenal atau tidak, menjadi diacuhkan bahkan marah, kesal atau hal negatif lainnya. Jika kita bisa membuat seseorang tersenyum dengan perlakuan kita kepadanya, kenapakah kita tidak mau melakukannya?
Kenapa kita tidak mau bertegur sapa dengan seseorang yang kita temui sewaktu kita duduk di bangku taman? Kenapa kita tidak mau berkenalan dengan seseorang yang kita temui di bis kota, di kereta apai dan lainnya? Sekalipun mungkin hanya sekali itu kita bertemu, toh tidak ada ruginya? Dan itulah yang saya kira membuat Indonesia dan bangsa Asia disebut sebagai bangsa yang ramah.
Mungkin dari kalian ada yang pernah melihat di televisi, di youtube atau hanya sekedar membaca artikel di internet tentang beberapa orang yang berakting untuk melihat bagaimana reaksi orang di sekitarnya. Ada yang dengan sengaja menjatuhkan dompetnya, sengaja meninggalkan barang berharganya untuk melihat reaksi orang-orang yang tak dikenalnya di sekelilingnya. Kenapa ada video seperti itu? Karena kita, percaya atau tidak, mulai kehilangan kepercayaan dengan orang-orang di sekitar kita. Dan penyebabnya adalah kita kehilangan komunikasi kita sendiri. Kita mulai hidup dalam dunia kita sendiri-sendiri. Mulai sibuk dengan orang-orang yang kita kenal saja, padahal merekalah yang selalu membuat kita jengkel, marah dan sebagainya. Kita tidak mau menyapa orang-orang yang tak kita kenal. Padahal nggak jarang semua masalah kita bisa terpecahkan berkat mereka, orang-orang yang tak kita kenal.
Saya tidak menyalahkan adanya teknologi semacam smartphone, webcam, dan lainnya. Semua itu positif jika kita bisa menempatkan sesuai porsinya. Jujurlah pada diri Anda sendiri. Ketika Anda rapat dan sedang menunggu yang lain yang belum hadir, apa yang Anda lakukan? Lebih banyak fokus ke smartphone Anda kan? He he. Saya pun begitu.
Oke mari kita urutkan. Pertama, kita bisa berbagi kebahagiaan dengan semua orang, sekalipun kita tidak kenal. Kedua, kita mulai kehilangan komunikasi dengan orang-orang di sekeliling kita dengan alasan masih sibuk dengan orang yang kita kenal. Ketiga, penempatan kecanggihan teknologi yang salah memperburuk komunikasi kita.
Dan apa yang dapat Anda simpulkan?
“Dunia ini adalah cermin. Apa yang kau lihat dari seseorang, maka itulah yang dilihat orang lain padamu. Apa yang kamu lakukan pada orang lain, maka itulah perlakuan orang kepadamu”
Tulungagung, 16 Agustus 2015, 08.22

No comments:

Post a Comment