Monday 17 August 2015

Belajar Lagi


“Kenapa ya semua kok terasa begitu berat, Kang? Semua ini begitu terasa argh! Saya seakan sudah nggak kuat lagi, Kang dengan semua ini” keluh Marno.
Kang Item mengangguk pelan penuh wibawa. Dia paham apa yang dirasakan Marno pasti serign dirasakan oleh sebagian besar dari kita. Ketika semua masalah terasa menumpuk dan begitu berat untuk menerima semua kenyataan. Saat dimana kita mungkin terbiasa lari menuju hal-hal yang malah membuat semuanya lebih buruk.
“Sampeyan pengen semua masalah sampeyan selesai?” tanya Kang Item tenang. Marno langsung mengangguk penuh harap. Dia benar-benar seperti menemui jalan buntu. Tak tahu harus kemana dan harus bagaimana.
“Sampeyan percaya takdir?”
“Loh? Ya percaya tho, Kang!” jawab Marno spontan.
“Apa yang sudah kita alami, semua itu ....” Kang Item memotong perkataannya dengan sengaja.
“Itu ya takdir yang sengaja diberitahukan pada kita” sambung Marno.
“Agar ....”
“Agar kita bisa belajar dari pengalaman”
“Sampeyan percaya al-Qur’an?”
“Lah, yo percaya tho, Kang” lagi-lagi Marno menjawab dengan semangat.
“Sampeyan percaya ayat yang mengatakan bahwa Allah tidak membebani hamba-Nya kecuali ....”
“Semampunya. Ya saya percaya tho, Kang”
“Percaya saja atau percaya banget? He he” kelakar Kang Item.
“Ya percaya bangetlah”
“Lha kok masih mengeluh? Bukannya adalah takdir bahwa sampeyan akan menghadapi masalah seberat ini? Bukankah masalah yang sampeyan hadapi pasti tidak melebih kemampuan sampeyan?”
Marno diam. Dia kena pukulan telak. “Iyo yo, Kang. Wah, saya kok malah nggak kepikiran ke situ?”
“He he. Ya namanya juga manusia, No. Pasti salah dan lupa. Kita itu bisa diibaratkan prajurit rendahan yang disuruh Sang Raja untuk melawan singa. Sang Raja pastinya sudah tahu seberapa besar kemampuan kita. Jadi singa yang akan dijadikan lawan kita juga sudah diukur oleh Sang Raja. Nah, tetapi ada kalanya, kita itu merasa kecil hati untuk melawan singa sedang Sang Raja tetap memaksa. Akhirnya di arena kita dihajar habis-habisan sama singa itu. Ketika tinggal selangkah lagi singa akan membunuh kita, maka kemudian crasss! Sang Raja sendiri yang akan membunuhnya untuk kita. Asalkan ....”
“Asalkan kita tetap percaya pada Sang Raja Diraja, begitu kan, Kang?”
“Mantep! Asalkan kita percaya bahwa Sang Raja akan selalu mengukur kemampuan kita dan akan datang untuk menolong kita”
Tulungagung, 09.10, 25 April 2015

No comments:

Post a Comment