Monday 17 August 2015

Murah dan Mahal


Assalamualaikum dan selamat beraktifitas bagi yang lagi sibuk dan selamat membaca buat yang nggak terlalu sibuk.
Sekarang saya mau menyalurkan aspirasi saya lagi untuk rakyat yang belum sepenuhnya bisa dimasukkan dalam anggaran pendapatan negara. He he. Bicara ngawur biar nggal tidur tapi itu namnya ngelantur. Ok, serius! Saya mau menyalurkan pendapat saya, lagi. Tentang satu hal, sesuatu yang penting.
Jika saya bertanya, apakah sesuatu yang paling penting di semesta raya ini? Secara umum, bukan secara pribdai Anda. Saya yakin Anda akan menjawab, Tuhan. Ya, kenapa? Karena memang Dialah satu-satunya yang sejati. Yang lainnya hanyalah sesuatu yang kemudian ada dan ‘dianggap’ penting.
Mari bicara soal kendaraan. Apa kendaraan paling penting bagi Anda? Tentunya yang masih bisa berjalan mulus, tidak rewel dan yang irit bahan bakar. Tapi coba kita teliti. Jika Anda disuruh memilih antara motor asal jalan dengan moge alias motor gede, mana yang Anda pilih? Moge, bukan? Kenapa? Karena kita memang lebih mementingkan penampilan daripada tujuan utama kita membeli motor. Lebih sangar dan lebih gimana gitu kalau kita bisa punya moge terparkir di halaman rumah kita. Dan, itulah saya dan sebagian dari Anda.
Lalu mari kita beranjak ke pendamping. He he. Pasti semangat nih kalau bicara soal, pacar, kekasih, cinta dan asmara. Saya lempar lagi satu pertanyaan, jika Anda disuruh memilih antara wanita yang taat agama dan wanita yang cantik wajahnya tapi kurang taat agama untuk dijadikan pacar, mana yang Anda pilih? Saya kira Anda akan menjawab, wanita cantik yang kurang taat pada agama. Kenapa? Karena kita menjadikannya sebagai pacar. Masih pacar yang artinya nanti masih bisa dibina untuk menjadi sholehah. Itu kata nafsu Anda. Kenapa saya bilang begitu? Karena saya dan sebagian dari Anda lagi-lagi lupa apa yang penting. Kita hidup bukan untuk pacaran tapi untuk menikah. Lebih memilih pacaran seumur hidup Anda dengan segala keindahan pacaran, romansanya dan jalan ceritanya yang berliku-liku ataukah memilih menikah dengan satu orang sampai mati? Lalu kenapa kita memilih pacaran dahulu daripada langsung menikah? Ingin mencoba apakah dia benar-benar tepat untuk Anda? Memangnya dia itu barang promosi yang bisa dicoba sesuka hati lalu dibuang jika nggak cocok? Seberapa berharga seseorang jika hanya untuk mencari tahu cocok atau tidak? Ingat! Yang Anda pertaruhkan disini adalah harga diri Anda. Semakin banyak Anda punya mantan, maka sebenarnya semakin turun harga diri Anda. Kenapa? Karena Anda dihargai sama dengan barang promosi yang bisa dicoba oleh customer. Dan jika Anda merasa jika Anda adalah barang mahal yang hanya ada satu di dunia, merasa bahwa Anda eksklusif, hanya dimiliki orang-orang tertentu, Anda tahu harus memilih pacaran atau langsung menikah.
Terakhir mari kita bicara tentang waktu. Jika Anda punya waktu luang di malam hari dan belum mengantuk, mana yang Anda pilih, menghibur diri dengan melihat film, telepon seseorang, bermain game atau mencari ilmu? Jika Anda memilih menghibur diri tanpa mencoba mencari ilmu dari hiburan yang Anda nikmati, maka Anda rugi. Jika kita bisa melihat lebih jeli, kita akan selalu melihat dalam film kata-kata yang berisi motivasi, kata-kata yang mengandung makna yang dalam dan lainnya. Jangan abaikan itu. Karena kita tidak pernah tahu darimana kita bisa mengambil pelajaran. Tapi satu hal untuk diketahui bahwa orang yang cerdik bisa belajar dari segala hal.
Sekian, wassalam.
Tulungagung, 08.18, 27 April 2015

No comments:

Post a Comment